Senin, 19 November 2012

Macam-macam Paragraf

-->

MACAM - MACAM PARAGRAF


Macam - macam paragraf antara lain:
1.      Berdasarkan Letak Kalimat Utama
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama antara lain:
o    Paragraf Deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya (kalimat topik atau kesimpulan) terletak di awal paragraf.
Contoh:
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.
o    Paragraf Induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya (kalimat topik atau kesimpulan) terletak di akhir paragraf.
Contoh:
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional
o    Paragraf Campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya (kalimat topik atau kesimpulan) terletak pada awal dan akhir paragraf
Contoh:
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru memberitahukan tips belajar menjelang UAN.
o    Paragraf Ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf. Biasanya diawali dengan gagasan penjelas sebagai pengantar, lalu disajikan gagasan utama sebagai puncaknya. Setelah itu masih dilanjutkan dengan gagasan penjelas.
Contoh:
Sepulang mudik, mobil Saipul Jamil mengalami kecelakaan di Tol Padalarang Km 97 arah Jakarta. Malang baginya, kecelakaan itu menewaskan istri tercintanya, Virginia. Saipul sendiri dan beberapa penumpang lainnya selamat walau luka-luka. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, musibah yang dialami Saipul bak tak ada hentinya. Ia ditetapkan sebagai tersangka atas musibah yang dialaminya. Padahal, Saipul sudah bersumpah, dia tidak dalam keadaan mengantuk. Saat peristiwa kecelakaan terjadi, ia dalam kondisi bugar.
o    Paragraf Naratif/deskriptif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak menyebar di seluruh paragraf
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap tak bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.


2.      Berdasarkan Tujuannya
Jenis paragraf berdasarkan tujuannya antara lain:
o    Paragraf narasi
-      paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah - olah mengalami sendiri kejadian itu.
-      paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.
-      paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitkan kening, tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

o    Paragraf deskripsi
-      paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
-      paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
o    Paragraf eksposisi
-       paragraf yang bertujuan memaparkan sejumlah informasi atau pengetahuan dengan tujuan pembaca dapat mendapat tambahan informasi atau pengetahuan sejelas – jelasnya.
-       karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas – jelasnya.
Ciri-cirinya: ada informasi
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
o    Paragraf argumentasi
-          paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan alasan, contoh, dan bukti - bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujun meyakinkan pembaca sehingga pembaca membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan kita
-          paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
o    Paragraf persuasi
-      paragraf yang bertujuan untuk membujuk atau merayu pembaca sehingga pembaca tergiur atau terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.
-      jenis paragraf yang mengungkapkan ide,gagasan,atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
3.      Berdasarkan Pola Pengembangannya
o    Pola umum-khusus
Pola ini diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum dengan ditandai kata banyak, umumnya kemudian dijelaskan dengan rincian - rincian
o    Pola khusus-umum
Pola ini merupakan kebalikan dari pola umum-khusus yaitu diawali dengan rincian - rincian dan diakhiri pernyataan yang bersifat umum
o    Pola definisi luas
Pola ini digunakan sebagai usaha penulis untuk memberkan keterangan atau arti terhadap sebuah kata atau suatu hal
o    Pola proses
Pola ini merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa
o    Pola sebab-akibat
Pola ini dilakukan dengan mencantumkan sebab-sebab suatu hal terjadi dan diikuti dengan akibat yang ditimbulkan oleh sebab-sebab tersebut.
o    Pola ilustrasi
Pola ini dilakukan ketka ditemukan sebuah gagasan yang masih terlalu umum sehingga dibutuhkan ilustrasi-ilustrasi yang bersifat konkret
o    Pola pertentangan dan perbandingan
Pola pertentangan digunakan ketka kita membahas suatu persoalan dengan cara mengontraskan dengan masalah lain, sedangkan pola perbandingan digunakan ketika membahas dua hal atau objek berdasarkan persamaan dan perbedaan-perbedaannya
o    Pola analisis
Pola ini digunakan ketika menjelaskan suatu hal atau gagasan yang sifatnya umum ke dalam perincian-perincian yang logis dan analitis
o    Pola klasifikasi
Pola ini digunakan untuk mengelompokkan hal, peristiwa, atau benda yang dianggap memiliki kesamaan-kesamaan tertentu
o    Pola seleksi
Pola ini dilakukan dengan cara memilih perbagian dengan didasarkan atas fungsi, kondisi, atau bentuknya
o    Pola titik pandang
Pola ini dilakukan dengan cara melihat kedudukan pengarang dalam menceritakan atau melihat sesuatu
o    Pola dramatis
Pola ini dilakukan dengan cara penceritaan tidak langsung atau melalui dialog-dialog
o    Analogi
Pola ini dilakukan dengan membandingkan dua benda yang banyak kesamaan sifatnya
o    Generalisasi 
Pola ini dilakukan dengan cara menarik sebuah kesimpulan umum dari beberapa data yang dimiliki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar